Kemajuan dan kemakmuran bangsa dan negara bukanlah semata – mata hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, tetapi juga sangat  diperlukan kemandirian masyarakat dalam menciptakan terobosan baru pada peluang usaha diberbagai bidang atau sektor dengan memanfaatkan potensi sumberdaya yang secara prospektif mempunyai nilai tambah ekonomis yang tinggi.

Potensi sumber daya alam dan klimatologi Indonesia sangat cocok untuk pengembangan berbagai macam sektor usaha agrobis, termasuk salah satunya adalah sektor perikanan.

Salah satu potensi sektor perikanan yang memiliki keunggulan kompetitif untuk menggerakkan perekonomian nasional adalah komoditas ikan hias, baik ikan hias air laut maupun air tawar, karena sangat potensial sebagai sumber pendapatan masyarakat dan penghasil devisa Negara.

‘Koi’ (Nishikigoi) adalah jenis ikan hias air tawar yang merupakan hasil mutasi genetika yang berlangsung ratusan tahun dari sejenis ikan emas atau karper (Cyprinus carpio), yang telah sangat dikenal oleh masyarakat dunia sebagai The Living Jewel (permata yang hidup) karena memiliki keindahan dan keanekaragaman warna dan jenis serta nilai ekonomisnya yang tinggi dan sangat prospektif untuk dikembangkan dibudidayakan.

Sejak tahun 80-an banyak masyarakat yang telah menjadi hobiis (penggemar) dengan mendatangkan dari negara pengembangnya (koi impor) dan bahkan banyak pula yang telah membudidayakannya (koi local), sehingga sampai saat ini koi telah membentuk suatu fenomena dengan masyarakatnya sendiri.